Rabu, 06 Mei 2015

TARBIYATUL AULAD; Pendidikan Anak dalam Islam





Karya: Dr. Abdullah Nashih Ulwan

Anak adalah permata hati, labuhan jiwa dan harapan masa depan. Ia adalah muara cinta kedua orang tuanya. Orang tua yang benar, pasti akan mengorbankan apa pun yang ia punya demi anaknya. Dan mereka pasti ingin agar anaknya tumbuh menjadi anak yang saleh dan salehah, serta berhasil dalam studi dan hidupnya. Namun, apakah kita sebagai orang tua tahu persis jalan
yang harus kita tempuh untuk menjadikan anak kita demikian?

Padahal, jalan itu mahapenting karena amat menentukan masa depan anak. Sampai-sampai Nabi saw. bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanya sendiri yang menjadikan apakah sebagai orang Yahudi, Kristen atau Majusi.”


Jalan itu adalah: pendidikan (tarbiyah) yang baik. Dan pendidik pertama dan utama bagi seorang anak adalah orang tuanya sendiri. Orang tuanyalah yang meletakkan dasar pendidikan bagi anak pada usia dini, agar saat anak memasuki usia remaja, ia tak terpengaruh oleh teman-temannya yang mungkin kurang baik perangainya.  Sebab, saat anak memasuki usia remaja, pengaruh lingkungan dan teman pergaulan lebih menentukan daripada orang tuanya.

Maka, orang tua yang sadar pasti akan belajar cara mendidik yang benar, sesuai dengan kaidah agama dan kebutuhan anak yang berbeda-beda karakternya. Dan, buku ini menyediakan informasi-informasi yang berharga tentang konsep pendidikan Islam yang utuh, beserta metode-metodenya yang praktis untuk mencegah dan memperbaiki perilaku anak yang menyimpang.

Buku Tarbiyatul Aulad fil Islam (Pendidikan Anak dalam Islam) karya Dr. Abdullah Nashih Ulwan (1928-1987), ulama besar, pendidik, dan aktivis gerakan Islam internasional ini, telah mengisi kekosongan pustaka Islam dari buku-buku pendidikan Islam yang menyeluruh. Buku ini sekaligus menjelaskan bahwa Islam memiliki sistem dan metode pendidikan yang hebat untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Dan, ia mengambil metode-metode itu langsung dari pengajar pertama dan utama umat ini: Rasulullah saw. Juga dari para murid langsung beliau, yaitu para sahabat yang mulia, serta para ulama, dan tokoh umat setelah mereka.

Latar belakang penulis sebagai aktivis gerakan Islam makin memperkaya buku ini dengan berbagai informasi penting yang dibutuhkan seorang pendidik. Ia juga memberi perspektif penting, yang sulit kita jumpai di buku-buku sejenis, yaitu: pendidikan anak yang benar akan menciptakan generasi baru yang punya komitmen kuat terhadap Islam dalam seluruh aspeknya, seperti generasi dulu yang telah membawa Islam ke puncak peradaban dan kejayaan. Dan, hanya dengan pendidikan seperti yang diperoleh oleh generasi emas itu, anak-anak kita dapat mengantarkan umat Islam kembali memperoleh kejayaannya.

Buku setebal 668 halaman ini, terbagi dalam tiga bagian pembahasan.
......

Senin, 04 Mei 2015

ENSIKLOPEDIA PERADABAN ISLAM


Karya 
Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. dan Tim TAZKIA

Promo! Promo! Promo! Tukang Bedah Buku Promo!

Beli 1 paket buku Ensiklopedia Peradaban Islam, gratis 1 buku Amalan Harian Setiap Muslim senilai Rp65.000,-
Kesempatan terbatas hanya sampai 20 Juni 2015.







Hanya dalam waktu 23 tahun, Rasulullah Muhammad saw. mampu membangun suatu masyarakat unik yang belum pernah ada sebelumnya. Suatu masyarakat yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Suatu masyarakat yang di kemudian hari dapat mengalahkan dua imperium besar peradaban dunia pada saat itu, yaitu Persia dan Romawi.
  
Ya, generasi sahabat Rasulullah saw. mampu melahirkan suatu peradaban Islam yang sangat fenomenal. Suatu peradaban yang terlahir paling muda, menyebar paling cepat, mencakup wilayah yang paling luas, dianut oleh bermacam suku bangsa dan ras, muncul dalam berbagai aspek yang beragam, baik dalam bidang sastra, seni, busana, dan disiplin keilmuan. 

Peradaban Islam mampu memimpin peradaban dunia selama berabad-abad lamanya, mulia dari Asia, Afrika, hingga Eropa. Jejak-jejak kebesaran peradaban Islam itu masih dapat kita lihat hingga hari ini. Namun sayang, kita sebagai generasi Islam saat ini, seolah terputus dengan sejarah peradaban Islam dari saudara-saudara kita di tempat pusat peradaban Islam masa lalu. Misalnya, kita kesulitan untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah Islam di Cordova; tentang universitas yang berdiri di sana, siapa ulama yang hidup pada masa itu. Juga tentang Yerusalem selama penguasaan Islam; universitas apa saja yang berdiri saat itu, siapa ulama yang berpengaruh pada saat ini. Juga tentang dinasti Mamluk, serta tentang sejarah peradaban Islam di Cina.

Oleh karena itulah, buku Ensiklopedia Peradaban Islam ini hadir di tengah-tengah kita. Buku ini membahas tonggak-tonggak peradaban umat Islam, mulai dari zaman Rasulullah saw., Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Seljuk, Safawi, Fatimi, Ayyubi, Nasrid al-Andalusi, Turki Utsmani, sampai dengan peradaban Islam di Cina.

Membaca buku ini, akan menyambungkan kita dengan sejarah kebesaran peradaban Islam. Membuat kita semakin bangga dengan Islam. Semakin mengokohkan jatidiri kita sebagai seorang muslim. 

Arti penting buku ini dapat kita lihat ketika dalam satu haditsnya, Rasulullah mengingatkan kita untuk mengajarkan anak-anak untuk mencintai beliau dan keluarga beliau. Begitu juga dapat kita lihat ketika para sahabat mendidik anak-anak mereka, dengan selalu menceritakan sejarah peperangan Islam kepada anak-anak mereka, sebagaimana mereka mengajarkan satu surah Al-Qur`an. Dengan buku ini, kita dapat mengajarkan kepada anak-anak kita tentang sejarah kebesaran Islam, mengokohkan kebanggaan mereka sebagai seorang muslim, dan yang terpenting dapat menguatkan sendi-sendi keimanan mereka. 

Buku Ensiklopedia Peradaban Islam ini terdiri atas sepuluh jilid  yang mengupas pusat-pusat sejarah peradaban Islam dan tidak berdasarkan rentang waktu kronologis.


SPESIFIKASI BUKU ENSIKLOPEDIA PERADABAN ISLAM

Kamis, 30 April 2015

MALAPETAKA DAN FITNAH AKHIR ZAMAN





Salah satu sendi keimanan yang harus dimiliki oleh seorang mukmin adalah beriman kepada hari akhir. Beriman dengan akan datangnya hari Kiamat. Hari ketika bumi dihancurleburkan. Begitu juga seorang mukmin, harus mengimani akan adanya fitnah di alam kubur, baik berupa kenikmatan maupun siksa di dalamnya. Seorang mukmin juga wajib mengimani akan tanda-tanda hari Kiamat, berbagai peristiwa menjelang hari Kiamat, kejadian di Padang Mahsyar, serta peniupan sangkakala.
Buku yang ditulis oleh Ibnu Katsir ini adalah buku yang sangat memadai bagi kita untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang hari Kiamat; tentang tanda-tandanya, peristiwa yang menyertainya. Semua itu beliau tulis dengan dalil-dalil dari Al-Qur`an dan hadits-hadits Nabi saw. Membuka matahati kita untuk lebih menyiapkan diri untuk menghadapi hari yang dijanjikan oleh Allah swt. itu.
Buku ini ditulis dengan sangat runut, mulai dari peristiwa-peristiwa yang diisyaratkan Nabi akan terjadi pada diri sahabat setelah beliau wafat, jatuhnya Persia dan Bizantium. Dilanjutkan dengan penggambaran tentang berbagai kerusakan yang terjadi di masa datang; tentang bergonta-gantinya kebaikan dengan keburukan, Islam akan kembali asing, perpecahan di tubuh umat Islam, dan tentang ilmu yang diangkat dan matinya ulama. Dikupas juga tentang tanda-tanda hari Kiamat yang sudah terjadi maupun yang belum, tentang akan datangnya Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa al-Masih a.s., dan munculnya Dajjal.
Buku Malapetaka dan Fitnah Akhir Zaman ini, merupakan salah satu bagian dari kitab sejarah yang sangat tebal berjilid-jilid yang ditulis oleh Ibnu Katsir, yaitu kitab al-Bidayah wan-Nihayah. Buku yang mengungkap sejarah awal manusia hingga akhir zaman. Nah, buku yang diterbikan oleh Khatulistiwa ini adalah salah satu bagian dari kitab itu.
Untuk lebih jelasnya, berikut dapat kita lihat dari daftar isi buku ini.
....

Rabu, 29 April 2015

MUHAMMAD TELADANKU




MUHAMMAD TELADANKU

By Eka Wardana





Pengalaman Pribadi “Tukang Bedah Buku”

Saya memiliki tiga orang anak. Sedari kecil, sekitar usia dua tahunan, ketiganya sudah biasa kami bacai buku-buku. Terutama buku-buku cerita yang bergambar. Nah, salah satu buku yang sangat berkesan bagi saya dan istri, adalah buku Muhammad Teladanku ini. Buku ini menjawab keinginan kami untuk menghadirkan sosok Rasulullah saw. di rumah kami. Kami ingin, anak-anak, juga kami tentunya, dapat meneladani sosok agung Rasulullah saw. beserta para sahabatnya.
Buku ini menggunakan tutur bahasa kisah yang mudah menyentuh perasaan, baik kepada anak maupun kepada kita sebagai orang tua. Saya menyaksikan dengan sendiri bagaimana anak-anak saya pada suatu saat dalam kondisi menangis semua, dan di situ ada umminya yang sedang memegang buku Muhammad Teladanku. Ternyata, mereka menangis setelah dibacakan kisah bagaimana Nabi menjadi yatim pada usia kecil. Ditinggalkan ayah dan ibunya, hingga dirawat oleh kakek beliau. Anak-anak saya menangis, membayangkan kondisi bagaimana jika mereka juga yatim ditinggalkan oleh ummi dan abinya. Hal ini membuat mereka semakin bersyukur bahwa ummi dan abinya masih ada. Membuat mereka semakin sayang dengan kami sebagai orang tuanya.
Momen lain, ketika anak-anak dibacakan kisah menjelang wafatnya Nabi saw. Dibacakan kisah tentang Ukasyah yang sangat menyentuh perasaan. Anak-anak saya, termasuk saya dan istri, semuanya menitikkan air mata. Air mata haru. Membuat kami semakin rindu dengan sosok agung, Sang Nabi junjungan.
Sejujurnya Ayah-Bunda, buku ini memudahkan kita untuk mentransfer keteladanan Rasulullah saw. kepada anak-anak kita. Dan, kita harus ingat pesan-pesan Nabi dan sahabat beliau berikut ini.
......

Selasa, 28 April 2015

AMALAN HARIAN SETIAP MUSLIM


   
      Tahukah Anda, wahai sahabat iman bahwa hari-hari selama seminggu (Senin s.d. Ahad), memiliki keistimewaan sendiri-sendiri? Hadits-hadits Nabi saw. banyak yang menyebutkan demikian.
       Misalnya, keutamaan hari Jumat, keutamaan puasa Senin-Kamis, keutamaan puasa Rabu-Kamis-Jumat, keutamaan puasa Sabtu-Ahad, keutamaan berbekam pada hari Selasa tanggal tujuh belas di bulan apa saja, keutamaan puasa ayyamul baidh, serta puasa dahr.  Masih banyak lagi tentang keutamaan amal setiap harinya yang diungkapkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jaelani dalam buku ini.
Beliau juga mengungkap keutamaan shalat malam.
      Dalam Al-Qur`an, Allah swt. berfirman,
Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (adz-Dzâriyât: 17-18)
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap.” (as-Sajdah: 16)
     Nabi saw. bersabda,
"Bantulah dengan makan sahur agar kuat menjalankan puasa di siang hari dan dengan sedikit tidur siang (qailulah) agar bisa shalat malam. Sesungguhnya orang yang banyak tidur (pada malam hari) akan datang (pada hari qiamat) dalam keadaan pailit, dan seorang tidak tidur sepanjang malam kecuali telinganya dikencingi setan." (HR Ibnu Majah)
    Tentang sunnah shalat malam, Syekh Abdul Qadir menulis:
   “Dalam shalat malam disunnahkan untuk memperlama dalam dua rakaat, dua rakaat, namun boleh juga empat rakaat, empat rakaat. Adapun dalam shalat siang, rukuk dan sujudnya yang diperlama. Shalat malam bagi Nabi saw. merupakan amalan sunnah, fadhilah, qurbah, dan karamah, sementara bagi umatnya ia merupakan penyempurna dan penggenap shalat-shalat fardhu.”
    Jadi, untuk kita umat Nabi Muhammad saw., sempurnakanlah ibadah-ibadah fardhu kita. Kejarlah shalat lima waktu berjamaah di masjid bagi laki-laki dan tepat waktu. Jangan sampai kita mengejar yang sunnah dengan mengabaikan yang wajib.
   Selain itu, Syekh Abdul Qadir juga menulis bahwa kita harus berusaha untuk bangun malam. Ada usaha kita untuk bangun. Jangan berpasrah diri dengan tidur saja, tapi harus ada niat dan usaha untuk bangun malam, misalnya memasang alarm untuk bangun malam. Sebagaimana yang dapat kita lihat pada riwayat berikut ini.
......