Rabu, 28 Juli 2010

Keagungan Ramadhan

Mualla bin Fadhl menceritakan, sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Rajab al-Hambali bahwa para sahabat Rasulullah saw. biasa membagi dua belas bulan dalam setahun menjadi dua bagian. Enam bulan pertama, berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan Ramadhan dan beramal di dalamnya. Enam bulan kedua, berdoa agar amal-amal yang dilakukan pada bulan Ramadhan diterima Allah.

Ramadhan merupakan tamu agung yang dirindukan diharap-harapkan, sampai-sampai berharap seandainya semua bulan itu seperti bulan Ramadhan. Untuk lebih mengetahui keagungan Ramadhan, ada baiknya kita perhatikan hadits Nabi berikut ini.

Salman al-Farisi berkata, “Rasulullah saw. memberikan khotbah kepada kami pada detik-detik akhir bulan Sya’ban. Sabda beliau,

‘Wahai manusia, bulan yang mulia dan penuh berkah datang menaungi kalian. Suatu bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang Allah menetapkan puasa di dalamnya sebagai kewajiban dan qiyamullail di dalamnya sebagai kesunnahan. Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu perbuatan baik di dalamnya, dia bagaikan orang yang melakukan suatu kewajiban di bulan lain. Barangsiapa melakukan suatu kewajiban pada bulan ini maka dia sama dengan orang yang melakukan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.

Ramadhan adalah bulan kesabaran, sementara pahala kesabaran adalah surga. Ia bulan kedermawanan (sosial) dan bulan bertambahnya rezeki orang mukmin. Barangsiapa memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa pada bulan ini, maka itu berarti pengampunan terhadap dosa-dosanya dan pembebasan dirinya dari neraka, ditambah ia memperoleh pahala yang serupa dengan orang yang berpuasa tanpa berkurang sedikit pun.’

Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, tidak semua kita memiliki makanan berbuka untuk orang lain yang berpuasa!’ Rasulullah menjawab, ‘Allah memberikan pahala ini kepada siapa pun yang memberi buka dengan sebiji kurma atau seteguk air atau sehirup susu.

Dialah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari neraka. Barangsiapa memberikan beban yang lebih ringan kepada budaknya pada bulan ini, maka Allah memberikan pengampunan kepadanya dan membebaskannya dari neraka.

Pada bulan ini perbanyaklah olehmu empat perkara: dua perkara kamu dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sendiri membutuhkannya. Dua perkara yang kamu dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu ialah syahadat bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan permohonan ampun kepada-Nya (istigfar). Adapun dua perkara yang justru kamu sendiri membutuhkannya ialah memohon surga dan berlindung dari neraka.

Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telaga surgaku yang dia tidak akan merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk surga." (HR Ibnu Khuzaimah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar