Pendidikan
keimanan merupakan hal pokok dan mendasar dalam pendidikan anak, baik moral
maupun mental. Tanpa pendidikan iman
yang benar, seorang anak tidak akan memiliki rasa tanggung jawab, tidak
memiliki sifat amanah, tidak mengetahui tujuan, tidak terwujud nilai
kemanusiaan yang luhur, dan tidak bertindak dengan cara yang terpuji dan mulia.
Sangat jelas bahwa ada hubungan yang kuat antara iman dan akhlak.
Dr. Abdullah
Nashih Ulwan dalam buku Tarbiyatul Aulad mengungkapkan beberapa pesan
Rasulullah saw. terkait pendidikan keimanan pada anak.
1.Membuka
pendengaran anak dengan kalimat lâ ilâha illallâh (tiada Tuhan selain Allah).
Dari Ibnu Abbas
r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,
“Bukalah
pendengaran anak kalian pertama kali dengan kalimat tiada Tuhan selain Allah
(lâ ilâha illallâh).” (HR al-Hakim)
Itulah sebabnya,
mengapa Islam menganjurkan untuk melantunkan azan di telinga kanan dan iqamat
di telinga kiri, pada bayi yang baru lahir. Hikmahnya agar kalimat tauhid dan identitas
bagi orang yang masuk Islam, menjadi sesuatu yang pertama kali didengar oleh
bayi, yang pertama kali diucapkan, dan kata-kata yang ia terikat dengannya.
2.Mengenalkan hukum halal dan
haram sejak kecil.
Ibnu Abbas r.a.
berkata, “Bekerjalah dengat taat kepada Allah dan takutlah kepada maksiat.
Ajarkan anak-anakmu untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Karena,
semua itu akan mencegah kalian dari api neraka.”
Pengenalan
halal-haram ini bertujuan agar anak terbiasa dengan perintah Allah, terbiasa
menjauhi larangan Allah. Jika sejak kecil hingga usia balig anak sudah terbiasa
dan memahami hukum halal-haram dengan baik, maka setelah itu dalam hidupnya ia
hanya akan mengenal hukum dan undang-undang Islam. Dalam menilai baik atau
tidaknya sesuatu, ia hanya akan memakai hukum-hukum Islam.
3.Memerintahkan untuk beribadah
pada usia tujuh tahun.
Dari Abdullah
bin Amr ibnul-Ash bahwa Nabi saw. bersabda,
“Perintahkan
anak-anakmu untuk shalat pada usia tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak melaksanakannya
pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan ranjang-ranjang mereka.” (HR
al-Hakim dan Abu Dawud)
Sebelum usia
tujuh tahun, anak-anak diberi contoh dan keteladanan dalam shalat, namun ketika
sudah menginjak usia tujuh tahun, ia sudah harus diperintahkan; dikawal terus
untuk melaksanakan shalat. Menginjak usia sepuluh tahun, anak boleh dipukul
jika malas atau menolak perintah shalat. Pukulan adalah cara terakhir, jika
cara-cara lain tidak membuahkan hasil. Tidak boleh memukul dalam keadaan marah
dan tidak memukul kepala, wajah, dada, serta perut.
Selain shalat,
anak juga dilatih untuk berpuasa. Bisa selama beberapa hari yang ia mampu;
sangat bagus jika ia mampu full selama sebulan Ramadhan. Latih anak untuk
jujur; biarkan ia berbuka di tengah hari jika memang belum kuat, dan
dilanjutkan hingga magrib setelah itu. Jangan sampai anak berbohong, mengatakan
berpuasa, padahal di tengah hari ia berbuka secara sembunyi-sembunyi. Selain
puasa, anak juga boleh dilatih beribadah haji atau umrah, jika orang tuanya mampu
membiayai.
Perintah
beribadah sejak umur tujuh tahun ini mempunyai rahasia agar anak dapat
mempelajari hukum-hukum ibadah sejak kecil, terbiasa untuk melaksanakan dan
menunaikannya sejak dini.
4.Mengajarkan untuk mencintai
Rasulullah saw., keluarga beliau, dan membaca Al-Qur’an.
Dari Ali r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,
"Didik anak-anakmu pada tiga hal: mencintai Nabi kalian,
mencintai ahli bait (keluarga)nya, dan membaca Al-Qur'an, karena orang yang
memelihara (memahami) Al-Qur'an, akan berada di bawah naungan singgasana Allah
di hari yang tidak ada naungan setelah naungan-Nya, bersama para nabi-Nya, dan
orang-orang suci-Nya. " (HR ath-Thabrani)
Bacakanlah kisah-kisah Nabi Muhammad saw., tentang keluarga beliau, kisah
para sahabat, kisah-kisah bersejarah dalam Islam, kisah tokoh-tokoh umat Islam,
juga kisah pertempuran dalam Islam.
Sa’ad bin Abi Waqash r.a. berkata, “Kami ajarkan kepada anak-anak kami
kisah-kisah pertempuran Rasulullah saw., seperti halnya kami mengajarkan satu
surah Al-Qur’an.”
Sahabat yang mulia itu sudah menjelaskan akan pentingnya pendidikan sirah
bagi anak-anak. Bahkan menyandingkannya dengan pendidikan Al-Qur’an.
Sumber:
Tarbiyatul Aulad; Pendidikan Anak dalam Islam
Penulis: Dr.
Abdullah Nashih Ulwan
Penerbit:
Khatulistiwa Press.
Buku BEST SELLER
Harga: Rp179.000,-
Beli di sini: diskon 20%: Rp143.200,-
Yang berminat dengan buku ini, silakan hubungi:
via wa: 081310459066
Mention di @dendiirfan via twitter.
Inbox di facebook.com/dendi.irfan.
|
Tarbiyatul Aulad; Abdullah Nashih Ulawan; ukuran: 19 x 26 cm2. Hardcover. Kertas HVS. Tebal 638 halaman. |