Dalam surah Qaf ayat 31-33, Allah swt. berfirman,
“Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka). (Kepada mereka dikatakan), ‘Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah)—awwab--dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).(Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat.’"
Dalam petikan ayat di atas, Allah menjelaskan salah satu ciri orang yang bertakwa adalah awwab. Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyah, maksud dari awwab adalah suka kembali kepada Allah dari kemaksiatan. Pulang kepada dzikrullah setelah melalaikan-Nya.
Jelas sekali bahwa Allah sangat senang dengan hamba-hamba-Nya yang tidak pernah bosan untuk bertobat setelah melalaikan-Nya. Sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa; selalu saja ada kesalahan yang kita buat. Berbeda dengan karakter setan yang selalu berbuat salah, tanpa pernah berbuat benar. Juga berbeda dari karakter malaikat yang selalu berbuat benar, tanpa melakukan kesalahan. Karakter kita sebagai manusia adalah selalu bertobat setelah bermaksiat kepada Allah swt. Demikian yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyah.
Dalam salah satu haditsnya, Nabi saw. bersabda,
“Seorang hamba berbuat dosa, kemudian dia berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku ini.’ Kemudian Allah swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa kemudian sadar bahwa ia mempunyai Tuhan Yang Maha Mengampuni dosa dan sanggup memberikan siksa akibat dosanya.’ Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi dan berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku ini.’ Kemudian Allah swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa kemudian sadar bahwa ia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa dan sanggup memberikan siksa akibat dosanya.’ Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi dan berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku ini.’ Kemudian Allah swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa kemudian sadar bahwa ia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa dan sanggup memberikan siksa akibat dosanya, Lakukanlah sekehendakmu karena Aku telah memberikan ampunan untukmu.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Allah akan mengampuni setiap orang yang mau bertobat atas dosa-dosa yang ia lakukan. Dengan catatan tentunya, ada keinginan kuat untuk meninggal perbuatan dosa itu selamanya sehingga perbuatan itu tidak menjadi kebiasaan.
Jadi, janganlah kita lelah untuk selalu bertobat kepada Allah swt. Nabi saw. saja yang sudah diampuni dosanya oleh Allah, beristigfar setiap harinya sebanyak 70 hingga 100 kali. Apalagi kita yang lemah ini dan hidup di tengah zaman di mana kemaksiatan dapat dengan mudah masuk ke kamar tidur kita?
Allah sangat bergembira dengan hamba-hamba-Nya yang bertobat. Dosa kita dihapuskan seluruhnya, keberuntungan akan menghampiri hidup kita, dan keberkahan dari langit dan bumi akan kita rasakan. Wallahu a’lam.
By Dendi Irfan
“Sedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh (dari mereka). (Kepada mereka dikatakan), ‘Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah)—awwab--dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).(Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih, sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat.’"
Dalam petikan ayat di atas, Allah menjelaskan salah satu ciri orang yang bertakwa adalah awwab. Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyah, maksud dari awwab adalah suka kembali kepada Allah dari kemaksiatan. Pulang kepada dzikrullah setelah melalaikan-Nya.
Jelas sekali bahwa Allah sangat senang dengan hamba-hamba-Nya yang tidak pernah bosan untuk bertobat setelah melalaikan-Nya. Sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa; selalu saja ada kesalahan yang kita buat. Berbeda dengan karakter setan yang selalu berbuat salah, tanpa pernah berbuat benar. Juga berbeda dari karakter malaikat yang selalu berbuat benar, tanpa melakukan kesalahan. Karakter kita sebagai manusia adalah selalu bertobat setelah bermaksiat kepada Allah swt. Demikian yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyah.
Dalam salah satu haditsnya, Nabi saw. bersabda,
“Seorang hamba berbuat dosa, kemudian dia berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku ini.’ Kemudian Allah swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa kemudian sadar bahwa ia mempunyai Tuhan Yang Maha Mengampuni dosa dan sanggup memberikan siksa akibat dosanya.’ Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi dan berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku ini.’ Kemudian Allah swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa kemudian sadar bahwa ia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa dan sanggup memberikan siksa akibat dosanya.’ Kemudian hamba tersebut melakukan dosa lagi dan berkata, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku ini.’ Kemudian Allah swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa kemudian sadar bahwa ia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa dan sanggup memberikan siksa akibat dosanya, Lakukanlah sekehendakmu karena Aku telah memberikan ampunan untukmu.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Allah akan mengampuni setiap orang yang mau bertobat atas dosa-dosa yang ia lakukan. Dengan catatan tentunya, ada keinginan kuat untuk meninggal perbuatan dosa itu selamanya sehingga perbuatan itu tidak menjadi kebiasaan.
Jadi, janganlah kita lelah untuk selalu bertobat kepada Allah swt. Nabi saw. saja yang sudah diampuni dosanya oleh Allah, beristigfar setiap harinya sebanyak 70 hingga 100 kali. Apalagi kita yang lemah ini dan hidup di tengah zaman di mana kemaksiatan dapat dengan mudah masuk ke kamar tidur kita?
Allah sangat bergembira dengan hamba-hamba-Nya yang bertobat. Dosa kita dihapuskan seluruhnya, keberuntungan akan menghampiri hidup kita, dan keberkahan dari langit dan bumi akan kita rasakan. Wallahu a’lam.
By Dendi Irfan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar